Langsung ke konten utama

Pancing Senggol

Pancing Senggol adalah sejenis pancing rawai tetapi dalam pengoperasiannya tidak menggunakan umpan. Ikan yang terjebak oleh kail karena ikan tidak sengaja menyenggol kail saat lewat dan akhirnya tersangkut di kail. Pancing Senggol memiliki Panjang branch line yang pendek

Cara Pengoperasian

Pengoperasian dari alat tangkap pancing Senggol terdiri dari 3 tahap yaitu, setting, immersing dan hauling. 
a. Setting adalah proses pemasangan alat tangkap pada fishing ground, dimulai dari penurunan pelampung tanda dan pemberat pertama, setelah itu kail satu persatu turun ke air. Proses setting dilakukan pada sore hari jam 5, dengan jarak fishing ground dari fihing base ± 2 mil, dan jarak 200 meter dari tebing. Pemsangan dari alat tangkap pancing Senggol yaitu dengan tegak lurus dengan pantai dan agak miring 45o , agar pada saat immersing alat tangkap tersebut terbawa arus dan akhirnya menjadi sejajar dengan pantai. 

b. Immersing adalah proses menunggu alat tangkap, nelayan sadeng biasanya meninggalkan alat tangkap tersebut dan kembali ke fishing base, dan terdapat sebagian yang menunggu proses immersing dengan mencari ikan dengan menggunakan pancing ulur, proses immersing mencapai 12 jam.

c. hauling adalah proses pengambilan dari alat tangkap yang telah di pasang, proses hauling dilakukan pada pukul 5 pagi, dan lama proses hauling bisa mencapi 30 menit hingga satu jam. Proses hauling dilakukan dengan mengangkat pelampung tanda, kemudian diikuti dengan mengangkat tali pemberat dan pemberat, tali utama, tali cabang dengan mata pancing serta mengangkat hasil tangkapan. Hasil tangkapan dimasukkan ke kapal. Proses hauling ini membutuhkan kurang lebih 1 jam 30 menit karena jumlah 18 piece alat tangkap rawai dengan total mata pancing 1800 buah

Kontruksi Pancing Senggol

Kontruksi dari Pancing Senggol terdiri dari main line, Branch line, mata pancing, pelampung tanda, pelampung, pemberat, dan penjepit. 

a. Main line atau tali utama adalah tali yang menghubungkan antar branch line (tali cabang), memiliki diameter 3 mm dengan panjang setiap penjapit atau setiap 100 mata pancing adalah 30 m. Main line pancing Senggol terbuat dari tali tambang atau PE multifillamen yang memiliki sifat visibilitas rendah apabila didalam air dan agar kuat saat ditabrak oleh ikan dan tidak mudah putus, bahan PE tidak menyerap air sehigga tidak berat saat ditarik.

b. Branch line (tali cabang) adalah tali yang menghubungkan antara tali utama dengan mata pancing yang memilki diameter 2,5 mm, dengan jarak antar branch line adalah 30 cm dan Panjang branch line 30 cm. tali cabang terbuat dari tali tambang kecil atau PE multifillamen yang memilki visibilitas rendah apabila didalam air dan tidak mudah putus apabila ikan meronta-ronta, setiap satu penjapit terdapat 100 branch line. 

c. Mata pancing adalah tempat ikan terjebak saat alat tangkap tersebut dioperasikan, mata pancing yang digunakan No.5, terbuat dari bahan stainless, agar tidak mudah berkarat ketika dimasukkan ke air laut, dan agar kuat dan tidak mudah patah ketika digigit ikan, mata pancing yang digunakan tidak memiliki barb atau titik balik pada ujungnya agar tidak menyangkut pada penjepit saat pengoperasian alat tangkap tersebut. 

d. Pelampung tanda digunakan untuk menandai posisi setting, terbuat dari bola plastik yang diberi kayu Panjang dan panjang ujungnya diberi kain atau bendera sebagai penanda dan agar bisa dilihat dari kejauhan. Panjang tali pelampung tanda 25 sampai 30 meter. 

e. Pemberat digunakan untuk menjaga posisi dari alat tangkap saat immersing, agar tidak terbawa arus, dan terbuat dari batu yang mudah didapatkan, mudah

Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan dari pancing Senggol secara umum adalah ikan karang. Hasil tangkapan dari pancing Senggol dibagi menjadi 2 yaitu main target dan by-catch. 

a. Main target adalah ikan yang menjadi tangkapan utama dari suatu alat tangkap. Main target dari pancing Senggol sendiri adalah ikan pari, yang mana memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. 

b. By-catch adalah hasil tangkapan sampingan yang ikut terjebak bersama target utama. Hasil tangkapan sampingan dari alat tangkap pancing Senggol adalah ikanikan karang selain pari, seperti ikan pogot (Aluterus monoceros) dan ikan keting (Mytus sp).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ruaya Ikan

Ruaya merupakan satu mata rantai daur hidup bagi ikan untuk menentukan habitat dengan kondisi yang sesuai bagi keberlangsungan suatu tahapan kehidupan ikan. Ikan peruaya pada waktu tertentu meninggalkan habitatnya untuk melakukan aktivitas tertentu, sehingga ada beberapa spesies ikan mempunyai daerah ruaya yang berbeda baik secara musiman maupun pada tahapan perkembangan hidup. Pada dasarnya tujuan aktivitas ruaya oleh ikan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan pergerakan ruaya yaitu ruaya untuk pemijahan, ruaya untuk pembesaran dan mencari makanan, ruaya untuk pengungsian Faktor yang mempengaruhi proses ruaya ikan 1.       Faktor dalam Faktor yang terdapat dalam tubuh ikan : kerja hormon thyroid, steroid, thyroxine, kulit, ginjal dan insang. 2.       Faktor luar Faktor lingkungan y an g secara langsung/tdk mempengaruhi aktifitas ruaya: Suhu, intensitas cahaya, arus, perubahan kondisi perairan (pencemaran)  ...

ANALISIS EKONOMI KELEMBAGAAN

Beberapa kendala yang menjadi permasalahan pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku pada umumnya dan Kabupaten Maluku Tenggara pada khususnya adalah pada tingkatan makro regional yaitu : (1) Pasar internal yang kecil (small internal market) ; (2) Skala ekonomi yang tidak mencukupi (diseconomic of scale) ; (3) Ekonomi biaya tinggi (high cost economy) ; Kelembagaan di tingkat masyarakat dan pemerintah; (4) Kelembagaan di tingkat masyarakat dan pemerintah; (5) Halangan dalam perdagangan internasional (entry barrier) dan (6) Keterbatasan kemampuan daerah baik dari APBN maupun APBD. Sedangkan di tingkat mikro hambatan yang sering dikeluhkan oleh pembudidaya adalah : (1) Kesulitan memasarkan hasil; (2) Kesulitan untuk mengakses modal; (3) Kurangnya kemampuan manajemen usaha; (4) Tingginya biaya variabel sehingga produk yang dijual kurang berdaya saing; (5) Rendahnya harga jual; dan (6) Kesulitan memperoleh tenaga kerja yang berkualitas (Pemprov Maluku, 2010). Intervensi pemerintah...